Harga Kakao ICE Naik 1 Persen Terpicu Perkiraan Surplus Produksi

577

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (26/07) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao terpicu perkiraan surplus produksi kakao global.

Sebuah jajak pendapat Reuters dari 11 analis, broker dan pedagang menunjukkan pada hari Senin, bahwa Survei tersebut menghasilkan perkiraan median dari surplus kakao global 114.500 ton pada musim 2016/17 (Oktober / September) dibandingkan dengan defisit 245.000 ton pada 2015/16.

Pasokan diperkirakan akan didorong oleh tanaman yang lebih besar di penumbuh atas Pantai Gading 1,80 juta ton, naik dari 1,60 juta pada musim ini. Tanaman di nomor dua produser Ghana juga terlihat lebih tinggi pada 877.500 ton dibandingkan 800.000 ton.

Lihat : Harga Kakao Akhir Pekan Turun; Mingguan Anjlok Hampir 6 Persen

Di akhir perdagangan Selasa dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak September 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup anjlok. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -32 dollar atau -1,11 persen pada posisi 2.854 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data New Home Sales Juni yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi meningkatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.800 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.750 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.900 dollar dan 2.950 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here