Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (02/08) terpantau negatif. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu sentimen penurunan permintaan Tiongkok.
CIMB Research, yang baru-baru ini bertemu dengan 60 manajer investasi lokal dan analis dari 20 perusahaan investasi di Kuala Lumpur untuk mengukur sentimen mereka.
Pada pertemuan tersebut, CIMB Research membahas pandangan pada harga CPO untuk paruh kedua 2016 dan 2017, penurunan permintaan dari China, dampak El Nino pada pasokan minyak sawit, rencana biodiesel dari Malaysia dan Indonesia, prospek pasokan kedelai AS.
CIMB Research menjelaskan bahwa permintaan minyak sawit miskin dari Tiongkok telah menyebabkan harga yang lebih lemah. Hal ini dibuktikan dari penurunan permintaan Tiongkok 50 persen secara tahunan untuk minyak sawit lokal pada semester pertama tahun ini karena pemerintah Tiongkok merilis dua juta ton minyak rapeseed dari cadangan negara.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 3 ringgit atau sebesar 0,1 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.324 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 1 Agustus Bergerak Positif Terangkat Kenaikan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi kekuatiran pelemahan permintaan Tiongkok. Namun perlu diperhatikan dengan sentimen kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan Ringgit dapat mengangkat harga CPO.
Harga CPO berjangka kontrak September 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.275 ringgit dan 2.225 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.375 ringgit dan 2.425 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
