Pergerakan saham PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) yang berhasil naik moderat hingga 6,5% dari perdagangan awal tahun hingga akhir Juni 2016, bergerak dalam zona merah setelah perdagangan sebelumnya berhasil menguat cukup signifikan. Profit taking paling banyak dilakukan investor lokal merespon buruknya kondisi keuangan perseroan sepanjang semester I-2016 lalu.
LPCK melaporkan kondisi keuangannya di semester pertama tahun ini alami penurunan laba bersih dari kinerja tahun sebelumnya posisi yang sama. LPCK hanya dapat laba bersih sebesar Rp354,62 miliar atau Rp509,51 per saham, sedangkan semester 1-2015 mencapai Rp477,86 miliar atau Rp686,58 per saham. Melempemnya kinerja keuangan tersebut disebabkan oleh menurunnya pendapatan dan membengkaknya beban keuangan dan beban pokok perseroan.
Pendapatan LPCK hanya Rp869,30 miliar sedangkan pendapatan semester 1-2015 mencapai Rp995,64 miliar atau telah turun sekitar 12,69%. Pendapatan paling besar sepanjang periode tersebut didapat dari penjualan tanah industri yang naik menjadi Rp218,39 miliar setelah tahun sebelumnya Rp213,25 miliar. Sebagai informasi, aset perusahaan periode semester 1-2016 alami kenaikan menjadi Rp5,58 triliun dari Rp5,48 triliun di akhir tahun 2015.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (2/08) saham LPCK dibuka pada level 7600 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level sama dan bergerak negatif dengan volume perdagangan saham mencapai 3 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham LPCK sebelumnya berhasil kuat dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan LPCK masih rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 7500 hingga target resistance di level 7650.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang