Harga CPO 5 Agustus Tertekan Penguatan Ringgit dan Pelemahan Minyak Mentah

595

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat siang (05/08) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,40% pada 4.0355.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Lihat : Harga CPO 4 Agustus Turun Tergerus Penguatan Ringgit

Harga minyak mentah jatuh merosot pada perdagangan hari Jumat (05/08) tertekan kekenyangan produk mentah dan olahan yang membebani pasar dan merosotnya impor Tiongkok, mengakhiri rally short-covering dua hari.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 41,59 per barel pada 0340 GMT, turun 34 sen, atau 0,81 persen, dari penutupan terakhir mereka.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent diperdagangkan pada $ 43,89 per barel, turun 40 sen, atau 0,90 persen.

Lihat : Harga Minyak Mentah Tertekan Kekenyangan Pasokan dan Lemahnya Impor Tiongkok

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 19 ringgit atau 0,8 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.425 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak September 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.375 ringgit dan 2.325 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.475 ringgit dan 2.525 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

[td_block3 category_id=”8131″ limit=”3″custom_title=”ADVERTORIAL” ajax_pagination=”next_prev”]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here