Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (09/08) terpantau naik. Penguatan harga CPO siang ini terpicu pengetatan pasokan CPO.
Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia untuk bulan Juli tumbuh 3,8% pada bulan-bulan ke 1,59 juta ton, itu merupakan tingkat produksi terkuat sejak November, namun level terlemah untuk Juli sejak tahun 2010.
Kelapa sawit musiman melihat kenaikan produksi selama kuartal kedua dan ketiga tahun ini. Namun, cuaca kering yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino awal tahun ini telah membatasi hasil buah sawit dan menurunkan produksi di seluruh Indonesia dan Malaysia. Cuaca panas terik di seluruh Asia Tenggara, merusak tanaman dan menurunkan produksi.
Kenaikan CPO juga didukung oleh saingan kuat di Dalian Commodity Exchange. Kontrak Januari minyak kedelai naik 0,9%, sementara kontrak Januari untuk halus, Bleached and Deodorized palm olein melonjak 1,7%.
Dalam minyak nabati lainnya yang terkait, Chicago Board of Trade kontrak minyak kedelai untuk Desember naik 0,4%.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 27 ringgit atau 1,1 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.466 ringgit per ton.
Kenaikan harga CPO ini merupakan kenaikan tertinggi dalam dua bulan.
Lihat : Harga CPO 5 Agustus Tertekan Penguatan Ringgit dan Pelemahan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan sentimen pengetatan pasokan.
Harga CPO berjangka kontrak Oktober 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.520 ringgit dan 2.570 ringgit. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.420 ringgit dan 2.370 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang