Mengamati perdagangan saham emiten pengelola rumah sakit milik Lippo Group PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) hingga perdagangan saham sesi terakhir hari Rabu (10/8) masih alami tekanan jual melanjutkan aksi jual yang terus menerus sejak perdagangan awal bulan Juli. Dari pergerakan sahamnya, selama satu bulan terakhir saham ini kurang diminati pasar dan kini terpantau net sell investor asing mencapai Rp1 miliar.
SILO yang mendapatkan laba pada kuartal pertama lalu sedikit meningkat, yakin semester pertama tahun ini bisa mendapatkan pertumbuhan laba. Hal tersebut dapat dilihat dari bertambahnya sumber pendapatan baru dalam 6 bulan pertama tahun ini, dengan mengoperasikan 3 rumah sakit baru.
SILO yang sebelumnya hanya mengoperasikan 18 rumah sakit, bertambah menjadi 21 rumah sakit yang berlokasi di kota Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur, Bau-bau Sulawesi Tenggara dan Samarinda. Tahun ini SILO akan menambah sekitar 7 rumah sakit lagi untuk menopang sumber pendapatan perseroan.
Untuk pergerakan sahamnya pada bursa perdagangan saham hari Rabu (10/08) saham SILO yang dibuka flat 10250 dari perdagangan saham sebelumnya bergerak anjlok sangat signfikan di posisi 10050. Saham anjlok parah dengan volume perdagangan saham mencapai 14 ribu saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SILO perdagangan sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik, dan +DI bergerak datar menunjukan pergerakan SILO masih rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading selanjutnya pada target level resistance di level 10260 dan target support di level 10250.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang