Bursa Wall Street akhir pekan kemarin berakhir sebagian besar lebih rendah tertekan data ekonomi yang mengecewakan. Penjualan ritel untuk bulan Juli melemah, Sementara itu, pembacaan indeks harga produsen Juli menunjukkan penurunan 0,4 persen. Indeks Dow Jones turun 0,2 persen, pada 18,576.47, dengan penurunan tertinggi saham DuPont. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,08 persen, pada 2,184.05, dengan sektor bahan memimpin tujuh sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq naik 0,09 persen, menjadi berakhir pada 5,232.89. Nasdaq membukukan kenaikan mingguan 7 minggu berturut-turut.
Bursa Asia pagi ini dibuka lemah mengikuti pelemahan bursa Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,23% pada 16.881,69. Indeks ASX 200 naik tipis 0,01 % pada 5.531,50. Sedangkan bursa Korea Selatan ditutup mempringati Liberation Day
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan akhir pekan naik 2,3 persen di 44,49 dollar per barel, terdukung pelemahan dollar AS setelah data penjualan ritel Juli yang mengecewakan. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat jika pelemahan dollar AS terus berlanjut. Namun jika sentiment optimism pertemuan OPEC untukmenstabilkan harga meningkat dapat mengangkat harga minyak mentah.
Sedangkan harga emas spot pada perdagangan dinihari tadi berakhir turun 0,6 persen pada 1,334.91 dollar per tory ons, tertekan profit taking, namun kerugian lebih lanjut tertahan dengan penguatan dollar AS. Harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan sentiment pelemahan dollar AS setelah data penjualan ritel yang mengecewakan.
Dari pasar valas, Dolar AS turun 0,25 persen terhadap sekeranjang mata uang setelah data penjualan ritel dan harga produsen bulan Juli melemah. EURUSD naik 0,15% pada 1.1157 . GBPUSD turun 0.29 % pada 1.2916. USDJPY turun 0,65 persen pada 101.26. Pagi ini dollar AS terpantau masih tertekan setelah hasil Treasury meluncur tajam dalam menanggapi lemahnya data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat.
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Jumat (12/08) berakhir turun 0,8 persen pada 5377.19. Pelemahan IHSG tergerus aksi profit taking investor lokal. Melemahnya bursa Wall Street dapat memberikan sentiment negative. Namun optimism ekonomi Indonesia diharapkan dapat menguatkan bursa. IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 5348-5310 dan kisaran Resistance 5409-5441. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini adalah BMRI, UNTR, TLKM, SMGR.
Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal kedua, data perdagangan Indonesia, Retail Sales Singapura.
Asido Situmorang