Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (15/08) berakhir turun 1,1 persen pada 5320.56. Indeks LQ 45 ditutup turun 1 persen pada 912. Pelemahan IHSG sepanjang hari masih mendapatkan tekanan jual cukup hebat dari investor lokal, karena investor asing terpantau setor modal cukup besar.
IHSG sore ini anjlok parah oleh tekanan 8 sektor yang betah di zona merah, dengan pelemahan tertinggi pada sektor sektor infrastruktur dan sektor mining yang turun 2,34% dan 1,74% masing-masing. Hingga akhir sesi 2 tercatat 69 saham menguat, sedangkan 211 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 7,1 miliar saham dengan nilai mencapai 6,52 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 272.873 kali.
Lihat : IHSG Sesi I 15 Agustus Tertekan Kuat Saham-saham Properti
Namun kepercayaan investor akan fundamental ekonomi Indonesia, tetap mendorong investor asing membeli saham. Terpantau sore ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai net buy Rp351,4 miliar.
Untuk sektor yang berhasil menghijau saat sesi 2 setelah sesi pertama tidak ada sektor yang bergerak positif yaitu sektor agri dan finance. Saham unggulan yang memberikan tekanan kuat pada indeks sepanjang hari berasal dari sektor properti seperti saham BSDE dan SMRA.
Untuk perdagangan keesokan harinya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat oleh aksi bargain hunting pasar menimbang secara teknikal indeks sudah masuk dalam area jenuh jual.
Lns Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang