Pergerakan saham PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang sepanjang perdagangan pekan lalu memerah masih belum mampu keluar dari tekanan jual meskipun volume terpangkasnya saham oleh investor asing menurun perdagangan hari Senin (15/8). Tekanan jual pekan lalu terjadi sangat besar setelah sebelumnya berhasil mencapai posisi tertinggi dalam 1 tahun perdagangan dan sentimen kebijakan pemerintah tentang moratorium investasi semen perkiraan suramnya kinerja keuangan perseroan.
SMCB yang periode kuartal pertama lalu berhasil mendapatkan keuntungan yang lumayan bertambah dari kinerja tahun lalu, pada semester pertama tahun ini sepertinya akan berkurang. Pasalnya keuntungan 3 bulan pertama tersebut ditopang oleh penjualan tahun lalu sedangkan penjualan 6 bulan pertama tahun ini di perkirakan stagnan. Sebagai informasi, kebijakan moratorium investasi semen akan membatasi investasi semen tanah air.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (15/08), saham SMCB dibuka menguat pada posisi 1250 dan bergerak melemah sangat signfikan hingga turun 5 persen lebih. Sampai sore ini volume perdagangan saham sudah mencapai 38 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SMCB perdagangan sebelumnya bergerak positif dengan indikator MA bergerak naik dan indikator stochastic konsolidasi di area tengah.
Sementara itu indikator ADX terpantau bergerak datar dan +DI juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan SMCB rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading esok hari pada level support berada pada 1120 hingga resistance 1255.
Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens