Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (16/08), harga batubara Rotterdam retreat, berakhir turun mengabaikan kenaikan minyak mentah dan pelemahan dollar AS.
Harga minyak mentah mencapai tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Selasa dinihari tadi, memperoleh sekitar 10,8 persen dalam reli tiga hari terdorong spekulasi intensif atas upaya negara produsen minyak untuk menstabilkan harga di tengah kekenyangan pasokan.
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik Tertinggi 1 Bulan
Dolar AS turun 0,1 persen terhadap sekeranjang mata uang. Data ekonomi AS Jumat menunjukkan penjualan ritel tak terduga datar pada bulan Juli, menandakan melemahnya dalam belanja konsumen.
Harga batubara melemah tertekan aksi profit taking investor setelah harga batubara melonjak 9,7 persen pekan lalu.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Akhir Pekan Naik 2,5 Persen; Mingguan Melonjak 9,7 Persen
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan September 2016 merosot di posisi 62,70 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,55 dollar atau setara dengan -0,87 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan sentimen penguatan minyak mentah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 63,20 dollar dan Resistance kedua di level 63,70 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 62,20 dollar dan 61,70 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang