Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (16/08) terpantau turun. Pelemahan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,24% pada 3.9930.
Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.
Lihat : Harga CPO 15 Agustus Naik Terdorong Penguatan Minyak Mentah
Harga minyak mentah turun dari level tertinggi 5-minggu pada hari Selasa, dengan para pedagang melakukan aksi ambil untung pada reli 16 persen sejak awal Agustus yang sebagian besar telah didorong oleh pembicaraan tentang produsen mengambil tindakan untuk menstabilkan harga.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate diperdagangkan pada $ 45,56 per barel, turun 18 sen dari penutupan sebelumnya, tapi masih lebih dari 16 persen di atas terendah $ 39,19 per barel pada 3 Agustus.
Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 48,14 per barel pada 0055 GMT, turun 21 sen dari penutupan sebelumnya. Meskipun turun, harga tetap lebih dari 15 persen lebih tinggi secara bulanan dari $ 41,51 per barel terendah 2 Agustus.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tergerus Profit Taking
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar 16 ringgit atau 0,6 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.561 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak September 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.510 ringgit dan 2.460 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.610 ringgit dan 2.660 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang