Harga minyak mentah mixed pada perdagangan sesi Asia pada Jumat (19/08). Harga minyak mentah berjangka Brent merosot pada awal jam perdagangan Asia pada Jumat, tetapi tetap dekat tertinggi dua bulan dengan Brent masih bertahan di atas $ 50 per barel yang telah mengangkat pasar dengan lebih dari 20 persen sejak awal Agustus.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI), berada di $ 48,33 per barel, naik 11 sen atau 0,23 persen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent diperdagangkan pada $ 50,87, turun 2 sen atau 0,04 persen dari penutupan terakhir mereka.
Para pedagang mengatakan penurunan selama jam Asia sebagian besar karena profit taking di Amerika berikut kenaikan harga yang tajam selama hari ada.
Brent pada hari Kamis naik di atas $ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak 24 Juni yang telah melihat harga melambung lebih dari 20 persen sejak awal Agustus.
Namun, analis memperingatkan reli itu berlebihan, terutama karena pembicaraan yang direncanakan antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen besar lainnya seperti Rusia untuk mengendalikan kelebihan produksi yang mungkin menyebabkan kelebihan pasokan berkurang.
Di pasar minyak AS, harga didorong oleh kesempatan arbitrase terbuka untuk mengekspor WTI ke Eropa, yang mengarah ke pesanan baru segera yang dapat mengangkat harga minyak AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan harapan pembekuan produksi dan pelemahan dollar AS. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Resistance $ 48,80 – $ 49,30, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 47,80 – $ 47,30.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang