Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (22/08) berakhir naik tipis 0,21 persen pada 5320.56 setelah sepanjang hari mendapat tekanan jual yang cukup besar dari asing dan lokal. Indeks LQ 45 juga berhasil naik 0,27 persen pada 934. Penguatan IHSG diakhir perdagangan berhasil ditopang oleh aksi beli asing yang melebihi aksi jual investor lokal dan asing.
IHSG sore ini terangkat oleh kuatnya 6 sektor yang berhasil rebound, dengan penguatan tertinggi pada sektor sektor industri dasar dan sektor agri yang naik 1,11% dan 1,03% masing-masing. Hingga akhir sesi 2 tercatat 105 saham menguat, sedangkan 144 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 8,6 miliar saham dengan nilai mencapai 6,8 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 281.336 kali.
Lihat : IHSG 22 Agustus Sesi 1 Bergerak Datar; Tarik 200 Miliar Dana Asing
Dengan penguatan IHSG hari ini, tekanan pelemahan rupiah tidak menyurutkan investor asing berinvestasi di bursa Indonesia yang memiliki imbal hasil cukup besar dibandingkan bursa emerging market lainnya. Terpantau sore ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai net buy Rp285,8 miliar.
Untuk sektor yang gagal menjatuhkan IHSG hari ini yaitu sektor consumer, mining, property dan finance yang menjadi top looser hari ini. Saham unggulan yang memberikan tekanan kuat pada indeks sepanjang hari berasal dari sektor finance dan properti seperti saham BBNI, BBRI, BMRI, BBTN, BSDE, ADHI, WIKA dan ASRI.
Untuk perdagangan keesokan harinya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi rawan koreksi menimbang secara teknikal saham memberikan sinyal negatif.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang