Jelang akhir perdagangan bursa saham hari Selasa (23/8), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih terkurung di zona merah. Dan investor asing hari ini paling banyak melakukan aksi jualnya hingga menjatuhkan saham ke posisi terendah dalam 20 hari perdagangan.
Emiten perbankan yang satu-satunya memiliki satelit sendiri dan sudah diluncurkan 2 bulan lalu di pusat peluncuran Ariane space yang menggunakan roket Ariane 5 di Pusat Antariksa Guyana kini sudah mengoperasikan sendiri satelit yang diberi nama BRIsat setelah dilakukan penyerahan oleh Arianespace selaku perusahaan jasa antariksa asal Prancis kepada bank pelat merah tersebut.
Menurut perseroan, satelit BRI sudah berjalan selama 2 minggu dan secara otomatis layanan perbankan digital bank pelat merah itu akan lebih optimal. Atas beroperasinya satelit ini, BBRI meluncurkan layanan perbankan digital di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta. Nanti dengan operasinya satelit tersebut BRI juga akan mengembangkan layanan kredit mikro. Penyaluran kredit mikro BRI memiliki porsi terbesar dalam penyaluran kredit
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (23/08), saham BBRI dibuka lemah pada posisi 11600 dan perdagangan saham sudah mencapai 299 ribu lot saham dengan posisi saham yang sedang tertekan ke posisi 11525. Hingga sore ini tarikan modal asing mencapai net sales Rp157,1 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBRI perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic bergerak turun di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak turun juga menunjukan pergerakan BBRI koreksi lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 11500 hingga target resistance di level 11700.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang