Pergerakan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengakhiri perdagangan saham sesi pertama hari Rabu (24/8) alami profit taking yang cukup besar setelah perdagangan sebelumnya berhasil menguat ditengah pelemahan IHSG. Tekanan jual terhadap WIKA paling banyak dilakukan oleh investor asing sehingga membuat saham anjlok cukup signifikan.
WIKA yang memiliki kondisi keuangan yang cukup mantap dari laporan keuangan dalam 6 bulan pertama tahun ini, membutuhkan banyak biaya untuk proyek-proyek infrastruktur yang dipercayakan kepada perseroan. Karenanya emiten BUMN ini akan melakukan rights issue dengan HMETD senilai Rp 6,14 triliun. Dari aksi ini perseroan akan mendapatkan Rp4 triliun dari penyertaan modal negara (PMN) dan dari investor publik sebesar Rp 2,1 triliun. Dana ini baru akan didapatkan WIKA pada bulan Oktober dikarenakan right issue akan dilakukan pada akhir September.
Mengenal kinerja keuangannya terakhir, WIKA dapatkan laba bersih sebesar Rp256,514 miliar, jumlah yang meningkat sekitar 27,94% dari Rp200,494 miliar periode serupa tahun lalu. Mantapnya kinerja emiten yang dipercayakan banyak proyek-proyek nasional ditopang oleh lonjakan pendapatan meskipun terkuras sedikit oleh bengkaknya pendapatan dan rugi selisih kurs.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (24/08), saham WIKA dibuka kuat pada posisi 3290 dan perdagangan saham sudah mencapai 33 ribu lot saham dengan posisi saham terpangkas ke posisi 3250. Hingga siang ini tarikan modal asing mencapai net Rp1,6 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham WIKA perdagangan sebelumnya bullish dengan indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic bergerak konsolidasi di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan WIKA rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 3220 hingga target resistance di level 3310.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang