Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Selasa siang (30/08). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,10 persen pada 4.0493.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah berjangka naik pada perdagangan sesi Asia pada Selasa (30/08) karena dolar AS mengurangi keuntungan sebelumnya, tapi keraguan bahwa produsen akan mampu untuk menyetujui pembekuan produksi terus menyeret harga.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 19 sen atau 0,40 persen menjadi $ 47,17 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 49,37 per barel, naik 11 sen atau 0,22 persen dari penutupan sebelumnya.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terbantu Pelemahan Dollar AS
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak November 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 23 ringgit atau 0,9 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.540 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 29 Agustus Naik Terbantu Lemahnya Ringgit; Mingguan Positif 0,4 Persen
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit.
Harga CPO berjangka kontrak November 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.590 ringgit dan 2.640 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.490 ringgit dan 2.440 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang