Pergerakan saham PT Timah Tbk (TINS) yang sejak pekan lalu alami tekanan jual yang cukup besar baik dari lokal maupun asing disebabkan pemberitaan pengurangan produksi timah perseroan, kembali tertekan diawal perdagangan bulan September. Adapun sentimen yang membuat investor asing menjual cukup banyak saham PGAS, setelah perseroan melaporkan kinerja bisnis yang merugi.
Sepanjang semester pertama tahun ini TINS menderita kerugian yang sangat besar dibandingkan dengan semester I 2015, dimana kerugian mencapai Rp32,870 miliar sedangkan tahun lalu untung Rp5,026 miliar. Biang kerok dari meruginya perusahaan timah pelat merah ini yaitu melempemnya bisnis TINS dengan peraihan pendapatan hanya Rp2,818 triliun atau turun 12 persen lebih dari tahun sebelumnya.
Selain itu turunnya pendapatan lain-lain hingga 9 x lipat dengan hanya mendapat Rp3,314 miliar. Namun pada periode tersebut TINS berhasil pangkas beban pokok hingga 14 peresn hingga menjadi Rp2,537 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya pada Kamis (1/9) saham TINS dibuka flat pada posisi 800 dan bergerak lemah ke posisi 785 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 60 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TINS perdagangan sebelumnya bergerak kuat dengan indikator MA menurun dan indikator Stochastic bergerak konsolidasi di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI bergerak turun juga yang menunjukan pergerakan TINS dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi nilai saham selanjutnya pada kisaran 765-810.
Lens Hu/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido S