Harga CPO 1 September Turun Mengikuti Pelemahan Minyak Kedelai

749

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau turun pada perdagangan Kamis siang (01/09)., mencapai tingkat terendah dalam hampir tiga minggu. Pelemahan harga CPO mengikuti pelemahan minyak kedelai sebagai rivalnya.

Pedagang juga mengatakan sawit menurun karena berkurangnya pengetatan pasokan, meskipun data ekspor yang kuat dari surveyor kargo pada hari sebelumnya.

Harga minyak kedelai jatuh pada ekspektasi pasar untuk rekor panen tanaman AS mendatang. Chicago Board of Trade minyak kedelai kontrak Desember turun 0,4%.

Harga minyak sawit dipengaruhi oleh minyak kedelai, karena keduanya bersaing untuk pangsa di pasar minyak nabati global.

Ekspor produk minyak kelapa sawit naik untuk bulan penuh Agustus, naik 27,3% dari bulan sebelumnya pada lonjakan permintaan India, menunjukkan data dari surveyor kargo Intertek Testing Services.

Dalam minyak nabati lainnya yang terkait, kontrak minyak kedelai Januari di Dalian Commodity Exchange turun 0,8%.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak November 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -24 ringgit atau 1,00 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.502 ringgit per ton.

Lihat : Harga CPO Bulan Agustus Naik Tinggi 8,6 Persen

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan Ringgit dengan perkiraan pelemahan dollar AS jika malam nanti data manufaktur AS terealisir menurun.

Harga CPO berjangka kontrak November 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.450 ringgit dan 2.400 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 2.550 ringgit dan 2.600 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here