Jelang akhir perdagangan saham awal bulan Agustus (1/9) saham yang paling ramai diperdagangkan dan turun cukup signfikan yaitu saham PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Saham PGAS pada sesi terakhir anjlok parah melanjutkan pelemahan 3 hari berturut sebelumnya. Secara teknikal saham sudah berada di titik jenuh jual dan siap rebound namun fundamental saham semakin memukulnya.
Sebelumnya diberitakan perseroan melaporkan kinerja keuangannya pada semester pertama tahun 2016 yang jauh lebih rendah pencapaiaan tahun sebelumnya periode yang sama dimana laba bersih PGAS hanya US$ 152,4 juta sedangkan semester I 2015 mencapai US$227,3 juta. Turunnya laba bersih perseroan dipicu oleh membengkaknya beban pokok pendapatan dengan peningkatan pada pendapatan neto pada periode tersebut.
Pada periode tersebut pendapatan perseroan meningkat dengan pendapatan bersih US$1,44 miliar atau meningkat US$23 juta dibandingkan US$1,42 miliar pada periode semester I -2015. Selain itu volume gas dalam 6 bulan tersebut sebesar 1.613 juta kaki kubik per hari atau naik dibandingkan periode sama 2015 sebesar 1.554 MMSCFD
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Kamis (1/9), saham PGAS dibuka lemah pada 3000 dan bergerak turun ke posisi 2820 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 1,03 juta saham. Saham terpangkas hinmgga anjlok 6 persen lebih.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PGAS perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak datar namun indikator Stochastic menembus area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan PGAS dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 2770 hingga target resistance di level 3000.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang