Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Jumat siang (02/09). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,16 persen pada 4.0860.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah naik pada perdagangan sesi Asia hari Jumat (02/09) setelah kerugian lebih dari 3 persen sehari sebelumnya, dengan investor berhati-hati menjelang data pekerjaan kunci AS yang akan membantu mengukur kesehatan ekonomi.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate naik 24 sen menjadi $ 43,40 per barel, didukung oleh melemahnya dolar AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent telah naik 27 sen menjadi $ 45,72 per barel pada 0426 GMT.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak November 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 48 ringgit atau 1,9 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.568 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 1 September Turun Mengikuti Pelemahan Minyak Kedelai
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit.
Harga CPO berjangka kontrak November 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.620 ringgit dan 2.670 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.520 ringgit dan 2.470 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang