Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Jumat siang (02/09). Kenaikan harga timah terdukung pelemahan dollar AS.
Di tengah perdagangan forex sesi Asia akhir pekan (2/9), dollar AS masih belum kuat melawan rival-rival utamanya oleh kehati-hatian pasar atas data kinerja pasar tenaga kerja AS bulan Agustus yang nantinya memperkuat atau memperlemah sinyal kenaikan Fed rate tahun ini. Terpantau di pasar spot dollar melemah terhadap beberapa rival utamanya kecuali yen dan juga harga emas.
Perdagangan sebelumnya dollar terpukul oleh data kinerja manufaktur Amerika Serikat bulan Agustus yang kontraksi atau dibawah level 50 poin menurut laporan pemerintah atau ISM. Sedangkan menurut survey Markit, data manufaktur PMI menurun sedikit dari periode sebelumnya dan masih di area ekspansif (diatas 50 poin).
Lihat : Dollar AS Sesi Asia 2 September Masih Terpukul Laporan ISM
Pelemahan dollar AS membuat harga timah yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Lihat : Harga Timah 1 September Naik Terdorong Peningkatan Manufaktur Tiongkok
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.180 dollar per ton, naik sebesar 180 dollar atau 1,5 persen dari penutupan sebelumnya pada 18.900.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls AS Agustus yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika data NFP AS terealisir melemah. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 19.400 dollar dan 19.600 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.000 dollar dan 18.800 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
