Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (03/09), harga batubara Rotterdam naik terdorong kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah melonjak 3 persen pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari terdukung pernyataan optimis Rusia untuk pembekuan produksi, juga setelah laporan melemahnya pertumbuhan Non Farm Payrolls AS pada bulan Agustus sempat menekan dolar AS. Namun minyak mentah berjangka tetap di jalur untuk kerugian mingguan besar pada kekhawatiran kekenyangan global.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate naik $ 1,28, atau 2,97 persen, pada $ 44,44 per barel, di jalur untuk 7 persen penurunan mingguan.
Harga minyak mentah berjangka patokan global Brent naik $ 1,27, atau 2,77 persen, pada $ 46,72 per barel tapi berada di jalur untuk penurunan lebih dari 6 persen selama seminggu.
Lihat : Minyak Mentah Akhir Pekan Melonjak 3 Persen Setelah NFP AS Merosot; Mingguan Anjlok 7 Persen
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak September 2016 berada di posisi 61,90 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,65 dollar atau setara dengan 1,06 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan harga batubara masih kuat 3,60 persen terbantu kenaikan harga minyak mentah.
Lihat : Harga Batubara Rotterdam Turun Mengikuti Pelemahan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 61,40 dollar dan Support kedua di level 60,90 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 62,40 dollar dan 62,90 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang