Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Rabu siang (14/09) masih berada di zona merah, turun 76,38 poin atau 1,46 persen pada 5139,19. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor asing terpicu pelemahan Rupiah dan Wall Street.
Terpantau siang ini Rupiah melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,54 persen pada 13,239.
Bursa Saham AS ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu dinihari, tertekan anjloknya harga minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 258,32 poin, atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 18,066.75. Indeks S & P 500 melemah 32,02 poin, atau 1,48 persen, menjadi berakhir pada 2,127.02. Indeks Nasdaq turun 56,63 poin, atau 1,09 persen menjadi 5,155.25.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Tajam Tergerus Anjloknya Minyak Mentah
Aksi profit taking juga dipicu memudarnya sinyal dovish suku bunga AS, sehingga menguatkan harapan kenaikan suku bunga AS dan mata uang dollar AS.
Terpantau siang ini 49 saham menguat, 269 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp3,32 triliun dari 3,71 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 138.951 kali.
IHSG siang ini tertekan oleh semua sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang anjlok -2,68 persen.
Siang ini terjadi aksi profit taking investor asing, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 534,58 miliar.
Lihat : IHSG 14 September Dibuka Negatif Tertekan Pelemahan Rupiah dan Wall Street
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah terbatas dengan pelemahan Rupiah dan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS. Namun diharapkan aksi bargain hunting yang didorong optimisme ekonomi Indonesia terjadi. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5106-5075, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5166-5197.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
