Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Kamis siang (15/09). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,28 persen pada 4.1357.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak rebound di awal perdagangan sesi Asia pada hari Kamis (15/09) setelah jatuh sekitar 3 persen pada sesi sebelumnya, didukung oleh pelemahan dollar AS.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate naik 10 sen, atau 0,23 persen, pada $ 43,68 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 46,06 per barel, naik 21 sen, atau 0,46 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak November 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 14 ringgit atau 0,5 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.578 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 14 September Melemah Tergerus Penurunan Ekspor dan Peningkatan Produksi Malaysia
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.
Harga CPO berjangka kontrak November 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.630 ringgit dan 2.680 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.530 ringgit dan 2.480 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang