Mengakhiri perdagangan saham hari Jumat (16/9), saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) bergerak retreat dari penguatan perdagangan sebelumnya oleh profit taking yang cukup besar khususnya dari investor asing. Sejak perdagangan pekan lalu KIJA sudah mendapat tekanan jual yang cukup lama dan besar.
KIJA diberitakan akan menerbitkan obligasi yang baru untuk menutupi utang obligasi sebelumnya yang akan jatuh tempo pada tahun 2019. Perseroan akan menerbitkan obligasi oleh anak usahanya Jababeka International B.V. sebesar US$200 juta dengan tenor tujuh tahun.
Obligasi yang jatuh tempo tahun 2023 tersebut ditawarkan kepada pemegang surat utang perseroan yang jatuh tempo pada 2019 yang mencapai US$260 juta dengan tingkat bunga 7,5%.
Melihat kinerja keuangan terakhir, sepanjang semester pertama tahun ini keuntungan lebih besar dibandingkan dengan kinerja tahun lalu periode yang sama. Laba bersih yang didapat KIJA periode tersebut sebanyak Rp325,78 miliar sedangkan periode sama tahun 2015 hanya Rp249,81 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan Jumat (16/9) saham KIJA dibuka kuat pada level 306 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 304. Di sesi terakhir saham bergerak lemah hingga anjlok 2 persen lebih dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 246 ribu lot saham .
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, indikator MA KIJA bergerak turun dan indikator Stochastic turun kembali mendekati area jenuh jualnya. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan KIJA rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level resistance di level 308 hingga target support di level 284.
Lens Hu/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asidoe Situmorang