Bursa Jepang libur pada perdagangan Senin (19/09) ini memperingati Respect for Aged Day.
Pada akhir perdagangan karet alami berjangka Tocom pada akhir pekan Jumat sore (16/09) berakhir turun. Pelemahan harga karet Tocom terganjal penurunan harga minyak mentah sesi Asia.
Pelemahan harga minyak mentah membuat biaya produksi karet sintetis menjadi lebih murah. Dampaknya permintaan terhadap komoditas karet alami seperti yang diperdagangkan di Tocom mengalami penurunan.
Pada perdagangan hari Jumat, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Februari 2017 berakhir turun sebesar -0,2 yen atau -0,1 persen, menjadi 157,7 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 157,9 yen per kilogram.
Mencermati sentimen hari ini, maka menguatnya inflasi AS semakin menguatkan harapan kenaikan suku bunga AS, yang kemudian memberikan penguatan pada dollar AS.
Jika dollar AS terus menguat, maka akan menekan Yen, sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi harga karet Tocom.
Namun jika penguatan dollar AS menekan harga minyak mentah, dan ini memberikan sentimen pelemahan harga minyak, maka harga karet Tocom bisa tertekan. Namun potensi optimisme pembekuan produksi dan masih terjadinya bentrokan di Libya yang mengganggu produksi minyak, dapat menguatkan harga minyak.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan sesi selanjutnya berpotensi menguat dengan sentimen positif pelmahan Yen dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan menguji level Resistance di 163,00 yen dan 168,00 yen. Harga akan menemui Support pada level 153,00 dan 148,00 yen jika harga berada di teritori negatif.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang