Bursa Wall Street Naik Tipis Menjelang Keputusan Fed dan BOJ

744

Bursa Saham AS ditutup naik tipis pada akhir perdagangan Rabu dinihari dengan investor menantikan keputusan kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve dan Bank of Japan. Kenaikan tipis bursa Wall Street terbantu penguatan sektor perawatan kesehatan dan kenaikan minyak mentah mengatasi data perumahan yang mengecewakan. 

Dow Jones naik lebih dari 100 poin tak lama setelah pembukaan sebelum menutup sekitar 10 poin lebih tinggi, dengan McDonald berkontribusi paling besar dalam keuntungan.

Indeks S & P 500 naik kurang dari 0,1 persen setelah sempat negatif, dengan kenaikan sektor perawatan kesehatan.

Indeks komposit Nasdaq naik 0,1 persen, dengan iShares Nasdaq Bioteknologi ETF (IBB) naik 1,43 persen.

Data Housing Starts di AS datang pada tingkat tahunan 1,14 juta pada bulan Agustus, jauh di bawah perkiraan 1,19 juta. Izin konstruksi turun 0,4 persen ke tingkat 1,14 juta unit bulan lalu.

“Itu sedikit mengecewakan, tapi itu tidak merugikan pasar perumahan,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di First Standard Keuangan. “Jika Anda melihat laporan secara keseluruhan, itu tidak menunjuk ke masalah.”

Housing starts dan izin konstruksi sebagai data terakhir dirilis sebagai Fed memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa. Ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada hari Rabu yang rendah. Lindsey Piegza, kepala ekonom di Income Stifel Tetap, Senin kemungkinan kenaikan suku bunga bulan ini adalah “di bawah 20 persen,” dalam pandangannya.

Ketua Fed Janet Yellen diperkirakan akan mengadakan konferensi pers setelah bank sentral merilis keputusan kebijakan tersebut.

Tapi Adam Sarhan, CEO di Sarhan Capital, mengatakan pertemuan BOJ, yang dimulai semalam, bisa membayangi keputusan Fed. “Jika BOJ mengambil sikap tidak terlalu dovish, Anda bisa melihat pasar jatuh bahkan jika Fed tidak menaikkan suku.”

Ada beberapa pembicaraan bahwa bank sentral Jepang akan memangkas suku lebih jauh ke wilayah negatif, tetapi juga bisa mengurangi pembelian obligasi jangka panjang sambil terus membeli sekuritas jangka pendek. Yang akan memiliki dampak terjal kurva yield, positif bagi bank.

Treasury AS diperdagangkan mixed, dengan dua tahun yield diperdagangkan pada 0,77 persen dan 10-tahun yield acuan sekitar 1,69 persen.

Sementara itu, dolar AS naik sedikit terhadap sekeranjang mata uang, dengan euro dekat $ 1,116 dan yen sekitar 101,7.

Investor juga terus mengawasi harga minyak, dengan harga minyak mentah AS sempat turun lebih dari 1 persen setelah komentar dari Venezuela mengindikasikan pasar minyak masih kelebihan pasokan sebesar 10 persen. WTI menghapus kerugian untuk menetap 0,32 persen lebih tinggi pada $ 43,44 per barel di tengah berita bahwa Colonial Pipeline di Alabama akan dibuka kembali Rabu.

Lihat :  Harga Minyak Mentah Naik Setelah Pernyataan Sekjen OPEC

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 9,79 poin, atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 18,129.96, dengan kenaikan tertinggi saham Merck dan saham ExxonMobil yang tertinggal.

Indeks S & P 500 naik 0,64 poin, atau 0,03 persen, menjadi berakhir pada 2,139.76, dengan kenaikan tertinggi sektor perawatan kesehatan dan sektor energi tertinggal.

Nasdaq menguat 6,33 poin, atau 0,12 persen, ke 5,241.35.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan mencermati perkembangan pertemuan The Fed dan BOJ, serta pergerakan harga minyak mentah.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here