Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Kamis siang (22/09) bergerak naik mantap 51,73 poin atau 0,97 persen pada 5394,32. Penguatan IHSG terdorong penguatan Rupiah setelah keputusan The Fed AS mempertahankan suku bunga tetap.
Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Kamis dinihari tadi (22/09) tetapi memberikan sinyal kuat untuk pengetatan kebijakan moneter pada akhir tahun ini karena pasar tenaga kerja membaik lebih lanjut.
Ketua Fed Janet Yellen, berbicara setelah pernyataan kebijakan terbaru bank sentral, mengatakan pertumbuhan AS sedang terlihat kuat dan tingkat kenaikan akan diperlukan untuk menjaga perekonomian kuat dan memicu inflasi tinggi.
Yellen mengatakan ia berharap satu tingkat meningkat tahun ini jika pasar kerja terus meningkat dan risiko baru yang besar tidak timbul.
Lihat : The Fed Sinyalkan Kenaikan Suku Bunga AS di Desember
Keputusan The Fed tersebut mengangkat Rupiah siang ini. Terpantau pasangan kurs USDIDR melemah -0,35 persen pada 13,091.
Terpantau siang ini 185 saham menguat, 98 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp3,38 triliun dari 3,62 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 151.241 kali.
IHSG siang ini terdukung oleh 9 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Aneka Industri yang melonjak 2,27 persen.
Siang ini terjadi aksi profit taking investor asing, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 175,63 miliar.
Lihat : IHSG 22 September Dibuka Naik Mantap Terdorong Penguatan Rupiah Setelah Keputusan The Fed
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak positif setelah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga menguatkan Rupiah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5359-5329, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5422-5453.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang