Pada akhir perdagangan Jumat dini hari (23/09), harga batubara Rotterdam berakhir turun mengabaikan kenaikan harga minyak mentah. Harga batubara turun terganjal aksi profit taking.
Harga Batubara Rotterdam kontrak Desember 2016 terus meningkat dalam tiga sesi perdagangan berturut-turut, bukukan lonjakan lebih 3 persen, sehingga dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi profit taking. Setelah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga AS kemarin, membuat harga batubara juga melonjak tinggi.
Lihat : Harga Batubara Melonjak 2,5 Persen Setelah Keputusan The Fed AS
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember 2016 turun di posisi 64,00 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,30 dollar atau setara dengan -0,47 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan potensi pelemahan dollar AS dengan keputusan The Fed mempertahankan suku bunga.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 64,50 dollar dan Resistance kedua di level 65,00 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 63,50 dollar dan 63,00 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang