Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Selasa siang (27/09) bergerak turun -5,14 poin atau -0,10 persen pada 5347,00. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking terpicu pelemahan bursa Wall Street.
Bursa saham AS ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan hari Selasa dinihari, tertekan kinerja buruk sektor keuangan dan kesehatan, sementara investor juga berhati-hati mengamati pertemuan kunci OPEC dan debat presiden AS. Indeks Dow Jones jatuh 0,91 persen, menjadi ditutup pada 18,094.83. Indeks S & P 500 turun 0,86 persen, menjadi berakhir pada 2,146.10. Indeks Nasdaq ditutup 48,26 poin lebih rendah, atau 0,91 persen, pada 5,257.49.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Menantikan Pertemuan OPEC dan Debat Presiden AS
Investor juga masih berhati-hati menantikan hasil debat Presiden AS, yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar global. Juga dicermati perkembangan pertemuan produsen OPEC dan Non OPEC di Aljazair untuk kesepakatan pembekuan produksi minyak mentah.
Pada siang ini terpantau Rupiah melonjak terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,73 persen pada 12,946.
Penguatan Rupiah menahan kerugian IHSG lebih lanjut, yang semakin memperkecil pelemahan pada siang ini.
Terpantau siang ini 130 saham menguat, 148 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp3,67 triliun dari 3,34 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 133.499 kali.
IHSG siang ini tertekan oleh 4 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Infrastruktur yang melemah -0,62 persen.
Siang ini aksi profit taking investor asing masih berlangsung, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 288,36 miliar.
Lihat : IHSG 27 September Dibuka Turun Terpengaruh Pelemahan Wall Street
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak positif dengan meredanya profit taking didukung penguatan RupiahIHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5317-5287, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5378-5409.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
