Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (23/09) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu penurunan hasil panen.
Harga kakao menguat setelah pembeli mengatakan produsen utama Pantai Gading pada musim 2016-17 menghadapi awal yang lambat untuk biji kakao tiba di pelabuhan menjelang periode perdagangan baru, karena panen pertengahan tanaman yang miskin.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 23 dollar atau 0,81 persen pada posisi 2.868 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders Agustus yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan dollar AS dan pengetatan pasokan. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.920 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.970 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.820 dollar dan 2.770 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang