Berita Emiten : BUMI Tampil Kembali, Ditutup Naik 9 Poin Menjadi Rp.77 Per Lembar

606

Hari ini BEI mengeluarkan pengumuman Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Bumi Resources Tbk dengan kode saham BUMI.

Pengumuman ini dikeluarkan dengan menunjuk pengumuman penghentian sementara perdagangan efek PT Bumi Resources Tbk tanggal 30 Juni 2016, pengumuman perpanjangan penghentian sementara perdagangan Efek tanggal 1 Agustus 2016.

Karena telah dipenuhinya penyampaian laporan keuangan tahunan dan penyampaian laporan keuangan interim, maka Bursa mencabut penghentian sementara perdagangan Efek PT Bumi Resources Tbk atau dengan kode saham BUMI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terhitung sejak sesi II perdagangan efek pada hari Rabu, 5 Oktober 2016. Dengan demikian sejak sesi tersebut, efek perseroan dapat diperdagangkan di seluruh pasar.

Perdagangan saham BUMI pada hari ini bergerak tipis dari harga sebelum di suspend, dibuka di 70, 2 poin diatas harga sebelumnya lalu naik paling tinggi hari ini di 82 dan sempat turun sampai 63 dan akhirnya ditutup naik 9 poin menjadi 77 atau naik 13,24%.

Dari Laporan Keuangan yang disampaikan hari ini, Grup Bakrie ini mencatatkan kinerja yang semakin buruk dengan rugi membengkak dan adanya kekurangan modal.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi 4 Oktober 2016, terlambat enam bulan dari batas yang diperbolehkan regulator untuk audit — BUMI mencatat aset sebesar US$3,39 miliar per 31 Desember 2015, menciut 26 persen dibandingkan nilai pada setahun sebelumnya. Laporan keuangan BUMI mendapat opini wajar dengan pengecualian dari auditor publik Y. Santosa dan rekan.

Pada saat yang sama, liabilitas perseroan membengkak 17,76 persen menjadi US$6,30 miliar per Desember 2015. Besarnya liabilitas dibandingkan aset menjadikan perusahaan tambang batu bara ini kekurangan modal (defisiensi) sebesar US$3,39 miliar pada 31 Desember 2015, dibandingkan US$4,60 miliar setahun sebelumnya.

Dari sisi pendapatan, BUMI melaporkan penurunan pendapatan pada 2015 sebesar US$40,51 juta, menurun 34,59 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Meski tidak ada beban pokok pendapatan pada 2015, perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar US$9,37 juta pada 2015 dibandingkan rugi usaha US$74,18 juta pada 2014.

Untuk beban lain-lain, di sepanjang 2015 ada sebesar neto US$2,03 miliar, dibandingkan dengan US$289 juta pada 2014.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here