Bursa Saham AS hari kedua pekan ini kembali ditutup melemah tajam tertekan oleh kekuatan dolar AS dan proyeksi IMF untuk perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Dow Jones ditutup turun 0,47 persen ke posisi 18,168.45 dengan penurunan tertinggi saham 3M. Indeks S & P 500 turun 0,5 persen, menjadi pada 2,150.49, dengan sektor utilitas memimpin 10 sektor yang lebih rendah dan Indeks Nasdaq turun 0,21 persen pada 5,289.66.
Bursa Asia pagi ini dibuka lemah mengikuti sentimen bursa Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,01% pada 16735.81 setelah sempat dibuka kuat. Indeks ASX 200 turun 0.62% pada 5449.90. Indeks Kospi turun 0.74 persen pada 2039.56.
Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah WTI naik 0,78 persen pada $ 49,19 per barel. Terangkat oleh rencana OPEC untuk menurunkan produksi, namun penguatan dollar AS dan pelemahan bursa Wall Street memperkecil keuntungan. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotesi lemah oleh penguatan dollar AS.
Sedangkan harga emas spot pada perdagangan dinihari tadi berakhir anjlok sekitar 3 persen pada $ 1,271.16 per troy ons, anjlok ke posisi terendah sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa pada bulan Juni, tertekan penguatan dolar AS. Selanjutnya harga emas berpotensi naik dengan merosotnya bursa Wall Street dapat berpotensi menekan bursa Asia.
Dari pasar valas, dollar AS terangkat oloeh perhatian pasar akan kenaikan data manufacturing PMI yang berpotensi menambah tenaga Fed untuk naikkan suku bunganya akhir tahun ini. Pagi ini terjadi profit taking setelah mencapai posisi tertinggi dalam 2 pekan terhadap semua rival utamanya.
EURUSD 0.46 % 1.1209
GBPUSD -0.18% 1.2731
USDJPY -0.15% 102.71
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Selasa sore (4/10) berakhir naik 0,2% ke posisi 5472,31. Penguatan IHSG terdorong penguatan rupiah. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5450-5461 dan resisten 5485-5494. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: WIKA, PPRO, KAEF dan SCMA.
Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah data kinerja bisnis sektor jasa untuk semua negara besar di Asia, Eropa dan Amerika yang dirilis oleh Markit. Di sesi Amerika ada tambahan data ADP employment change serta neraca perdagangan dan juga data pesanan pabrik bulan September.
Editor: Asido Situmorang