Membuka perdagangan valas antar bank di Indonesia hari Rabu (5/10), BI memperlemah kurs referensinya masih di bawah kisaran 13000. Demikian juga di pasar spot pergerakan rupiah alami retreat setelah perdagangan sebelumnya cetak penguatan, sedangkan kondisi dollar sedang terpangkas kekuatannya.
Lemahnya pergerakan rupiah pagi ini menjadi alasan bagi investor asing untuk lakukan profit taking saham-saham besar di bursa Indonesia, sehingga terbentuk net sell asing Rp150 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut turut menekan IHSG yang sedang anjlok 1%.
Lihat: IHSG 5 Oktober Dibuka Turun Tertekan Pelemahan Wall Street dan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,15% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp12997/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp12994/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 12995 dari perdagangan sebelumnya di 12988.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh kuatnya fundamental dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13011 dan resistance di 12962.