Setelah berhasil rally 2 hari berturut pekan ini, pergerakan saham PT United Tractors Tbk.(UNTR) hari Rabu (5/10) masih dibuka lebih tinggi namun beberapa saat kemudian melemah oleh profit taking pasar yang cukup besar dari investor lokal. Dalam perdagangan 2 pekan terakhir perdagangan saham UNTR sangat menguntungkan dengan pergerakan mengejar kembali posisi saham terkuat sepanjang tahun yang sudah dicapai sebelumnya pada pekan pertama bulan September.
Prospek menguntungkan dagang saham UNTR dipicu oleh kenaikan harga komoditas tambang seperti batubara yang memacu usaha eksplorasi perusahaan-perusahaan tambang, sehingga menguntungkan bisnis alat-alat berat. Dan UNTR kecipratan dari kenaikan harga Batubara untuk jualan alat berat dan juga truk.
Tahun lalu penjualan alat berat dan truk UNTR melempem, namun geliat kenaikan harga komoditas tambang membuat permintaan alat-alat berat UNTR mengalir dan semakin kencang hingga membuat perseroan kesulitan menyediakan stoknya. Produk alat berat yang laku keras itu seperti ekskavator hidrolik, buldoser, dump truck, wheel loader dan motor grader dengan merek Komatsu. Tahun 2016 UNTR targetkan jual sebanyak 350 truk dan hingga akhir kuartal ketiga terjual 190 truk.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan bursa saham hari Selasa (4/10) saham UNTR ditutup menguat 0,5 persen ke posisi 18450 dan perdagangan saham sebelumnya berakhir di posisi 18350. Mengawali perdagangan hari ini saham UNTR dibuka kuat di 18600 dan volume saham baru laku 1000 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham UNTR bergerak bullish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic naik menembus area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun, dan +DI bergerak datar menunjukan pergerakan UNTR rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading hari ini pada target level resistance di level 18700 dan target support di level 18090.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang