Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Kamis siang (06/10) terpantau lemah. Penurunan harga CPO siang ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,21% pada 4.1345.
Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.
Harga minyak mentah merosot tertekan profit taking pada hari Kamis (06/10) di sesi Asia, tetapi tetap dekat level tertinggi Juni yang dicapai di sesi sebelumnya yang didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 49,50 per barel pada, turun 33 sen atau 0,66 persen dari penutupan terakhir.
Harga minyak mentah berjangka internasional Brent turun 32 sen atau 0,62 persen menjadi $ 51,54 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Terganjal Profit Taking
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -15 ringgit atau -0,6 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.541 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah, kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Desember 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 2.490 ringgit dan 2.440 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.590 ringgit dan 2.640 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang