Harga Emas menahan penurunan lebih lanjut pada akhir perdagangan Kamis dinihari terpicu dollar AS yang hanya naik tipis, setelah emas sebelumnya anjlok ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan.
Harga emas spot turun 0,1 persen pada $ 1,267.96 per ons pada 3:23 ET, setelah jatuh ke $ 1,261.59, terendah sejak 24 Juni, ketika pasar bereaksi terhadap keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Jatuh 3,3 persen pada hari Selasa, sebagai penurunan harian terbesar dalam tiga tahun.
Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,1 persen pada $ 1,268.60.
Harga perak Spot dan platinum juga memperpanjang kerugian ke level terendah sejak akhir Juni.
Harga emas juga merosot karena data AS yang kuat dan komentar hawkish pejabat Fed AS yang mendorong ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Desember, demikian pernyataan UBS Wealth Management Research dalam laporannya, menambahkan bahwa ia telah menurunkan perkiraan tiga bulan untuk $ 1.225-$ 1.375 dari $ 1.275-$ 1.425 .
Pedagang mengalihkan perhatian mereka ke data payrolls AS untuk September yang akan dirilis hari Jumat. Juga membebani emas adalah lemahnya permintaan dari exchange traded fund yang didukung secara fisik, di 56.753.000 ons pada hari Selasa, tidak jauh lebih tinggi dari 56.266.000 ons yang dicatat pada 1 September.
Perak turun 0,01 persen pada $ 17,78 per ounce, setelah jatuh ke $ 17,51, terendah sejak Juni 24. Platinum turun 0,8 persen pada $ 974,15, setelah jatuh ke $ 966,10, terendah sejak 28 Juni, sementara paladium turun 3 persen pada $ 676,30.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi menguat dengan aksi bargain hunting setelah anjlok 3 persen. Namun perlu dicermati pergerakan dollar AS yang jika teus menguat akan menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,266-$ 1,264, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,270-$ 1,272.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang