Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/10) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS.
Dolar AS naik ke tertinggi dalam lebih dari dua bulan terhadap sekeranjang mata uang setelah penurunan klaim pengangguran AS memperkuat pandangan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini.
Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun tajam sebesar -41 dollar atau -1,48 persen pada posisi 2.738 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls AS September yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.690 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.640 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.790 dollar dan 2.840 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang