Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Rabu (12/10) dibuka turun -18,17 poin atau -0,34 persen, pada 5363,83. Pelemahan IHSG terpicu pelemahan bursa Wall Street dan Asia.
Bursa Saham AS berakhir melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu dinihari tertekan kekhawatiran baru tentang pemilu AS membebani pasar yang lebih luas, sementara harga minyak mentah jatuh di tengah dolar AS yang kuat dan meningkatnya imbal hasil Treasury. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 200,38 poin, atau 1,09, menjadi ditutup pada 18,128.66. Indeks S & P 500 turun 26,93 poin, atau 1,24 persen, menjadi berakhir pada 2,136.73. Indeks Nasdaq menumpahkan 81,89 poin, atau 1,54 persen, ke 5,246.79.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Tertekan Kekuatiran Pemilu AS dan Pelemahan Minyak
Pagi ini bursa Asia juga dibuka lemah tertekan pelemahan bursa Wall Street dan melemahnya harga minyak mentah semalam.
Pagi ini terpantau 89 saham menguat, 108 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp572 miliar dari 990 juta lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 26.700 kali.
Pagi ini IHSG tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Perdagangan yang melemah 0,57 persen.
Lihat : Rekomendasi Saham-saham Unggulan, Rabu 12 Oktober 2016
Pagi ini aksi profit taking investor asing berlangsung. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 23,15 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berpotensi lemah dengan pelemahan Wall Street dan bursa Asia. Namun diharapkan optimisme ekonomi dapat mengangkat bursa. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5337-5306, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5399-5433.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang