Harga kopi arabika ICE naik di akhir perdagangan Kamis dini hari (13/10), terpicu menurunnya ekspor kopi di Brazil dan Guatemala.
The Brazil Exporters Association Cecafé telah mengumumkan bahwa karena pemogokan yang sedang berlangsung maka ekspor kopi negara itu dari Santos tidak mampu untuk mengutip data ekspor pabean untuk bulan September, namun diperkirakan bahwa ekspor kopi hijau untuk bulan yang 24,4% lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu, dengan total 2,2 juta kantong.
Asosiasi Kopi Nasional di Guatemala juga telah melaporkan bahwa ekspor kopi negara itu untuk bulan September sejumlah 48.116 kantong atau 26,52% lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu, di total 133.349 tas.
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami penguatan. Harga kopi arabika berjangka bulan Desember 2016 naik sebesar 1,30 dollar atau setara dengan 0,86 persen dan ditutup pada posisi 1.5210 dollar per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kopi arabica berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan potensi penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,4900 dollar dan 1,4600 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi penguatan ada pada posisi 1,5500 dollar dan 1,5800 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang