Harga CPO 17 Oktober Bergerak Melonjak 3,6 Persen

691

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Senin siang (17/10). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung penurunan produksi dan pelemahan mata uang Ringgit.

Tren kenaikan harga CPO terus berlanjut dengan perkiraan penurunan produksi oleh para analis.

Analis CIMB Investment Bank Ivy Ng pada presentasi di Palm Oil Trade Fair dan Seminar mencatat bahwa angka produksi terbaru Malaysia 1,55 juta ton per September merupakan situasi pasokan yang ketat.

Untuk sembilan bulan pertama 2016, produksi turun 15% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.

“Kami memproyeksikan penurunan 10% dalam produksi untuk Malaysia untuk 2016, sementara memperkirakan total produksi 17,9 juta ton untuk tahun ini.

Sementara itu, terpantau mata uang Ringgit melemah tajam terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,65 persen pada 4.2210.

Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Januari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melonjak sebesar 95 ringgit atau 3,57 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.753 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi penurunan produksi dan pelemahan Ringgit.

Harga CPO berjangka kontrak Januari 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.800 ringgit dan 2.850 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.700 ringgit dan 2.650 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here