Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (19/10) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu kekuatiran gangguan produksi tanaman kakao.
Petani kakao di Pantai Gading mengatakan prospek untuk musim 2016-17 baik tetapi mereka khawatir terulangnya angin Harmattan parah musim lalu bisa melemahkan produksi.
Hujan melimpah dan matahari pekan lalu di sebagian daerah tumbuh utama kakao negara akan membantu pohon untuk mencapai potensi penuh mereka untuk Oktober sampai Maret, tetapi beberapa petani juga mengeluhkan banjir.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 8 dollar atau 0,30 persen pada posisi 2.698 dollar per ton.
Malam ini akan dirilis data Building Permits dan Housing Starts September yang diindikasikan naik. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS dan pengetatan pasokan. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi akan menembus level Support pada posisi 2.650 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.600 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.750 dollar dan 2.800 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang