PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan fokus dalam mengembangkan variasi layanan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas Perusahaan Tercatat serta peran dan kapabilitas Anggota Bursa (AB), menyambut tahun 2017. Serangkaian inisiatif akan direalisasikan oleh BEI dengan mempertimbangkan beberapa asumsi indikator makro ekonomi yang dijabarkan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2017 yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (20/10) di Jakarta.
Adapun fokus rencana kerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2017 adalah pengembangan variasi layanan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas Perusahaan Tercatat. Dengan fokus rencana kerja tersebut diharapkan BEI dapat mencapai target 35 emiten yang mencatatkan saham baru (initial public offering/IPO) serta sebanyak 60 Perusahaan Tercatat yang melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus). Target emisi obligasi yang dipatok BEI di tahun 2017 adalah sebanyak 55 emisi obligasi korporasi dan 98 obligasi negara. Target-target tersebut dibuat dengan mempertimbangkan akan adanya peningkatan perekonomian nasional di tahun 2017 sehingga kepercayaan calon Perusahaan Tercatat untuk dapat menghimpun modal dari pasar modal juga meningkatkan minat mereka untuk melakukan IPO.
Di tahun 2017, BEI memproyeksikan Total Pendapatan yang akan diperoleh adalah sebesar Rp956,19 miliar atau meningkat 11,19% dibandingkan Total Pendapatan RKAT 2016-Revisi senilai Rp859,94 miliar. Peningkatan proyeksi tersebut disebabkan perkiraan adanya penambahan pada pos Pendapatan Usaha sebesar 12,13%. Proyeksi atas Biaya Usaha BEI untuk tahun 2017 adalah sebesar Rp814,64 miliar (termasuk Biaya Pungutan OJK dengan asumsi 15% dari total pendapatan untuk 2017) sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp141,55 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp46,1 miliar maka perkiraan perolehan Laba Bersih BEI di tahun 2017 adalah sebesar Rp95,46 miliar.
Total Aset BEI pada 2017 diproyeksikan sebesar Rp2,24 triliun atau naik 6,63% dari RKAT 2016-Revisi yang berjumlah Rp2,10 triliun. Adapun Saldo Akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) di 2017 diproyeksikan mencapai Rp1,12 triliun.
RUPSLB BEI hari ini dihadiri oleh 101 pemegang saham dari 107 anggota bursa aktif atau sebanyak 94,39% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. Selain telah disetujuinya RKAT 2017, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui agenda RUPSLB BEI lainnya yakni Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Herwantoro/VMN/VBN/Journalist Editor : Asido Situmorang