Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (24/10) dibuka bergerak datar, saat ini terpantau turun tipis -2,79 poin atau -0,02% persen di 17181.80. Pergerakan datar indeks Nikkei terjadi dengan adanya data ekonomi campuran, dimana ekspor merosot namun terjadi suplus perdagangan dan meningkatnya pertumbuhan manufaktur.
Ekspor Jepang turun untuk 12 bulan berturut-turut pada bulan September, hasil buruk satu tahun bagi perekonomian yang berjuang terhadap penguatan yen dan permintaan global yang lemah.
Pengiriman ke luar negeri turun 6,9 persen pada September dari tahun sebelumnya, Departemen Keuangan, melaporkan Senin (24/10). Estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg menunjukkan penurunan 10,8 persen.
Impor jatuh 16,3 persen pada periode yang sama, menghasilkan surplus perdagangan ¥ 498,3 miliar (S $ 6,68 miliar).
Lihat : Ekspor Jepang September Turun 12 Bulan Berturut; Surplus Perdagangan Meningkat
Aktivitas manufaktur Jepang diperluas pada bulan Oktober di laju tercepat dalam sembilan bulan dengan pesanan baru naik, survei pendahuluan menunjukkan pada hari Senin (24/10), menunjukkan permintaan domestik dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Indeks Markit / Nikkei Manufacturing Purchasing Managers (PMI) Jepang Flash naik ke 51,7 pada Oktober dari 50,4 akhir di bulan sebelumnya.
Lihat : Pertumbuhan Manufaktur Oktober Jepang Meningkat Tertinggi 9 Bulan
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -30,00 poin atau -0,17 persen pada 17,190, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 17,220.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi datar dengan mencermati mixednya data ekonomi. Namun juga berpotensi naik jika pelemahan mata uang Yen berlanjut setelah dollar AS naik dengan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,668-16,146, dan kisaran Resistance 17,663-18,111.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang