Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (25/10), harga batubara Rotterdam naik terdorong penurunan pasokan Tiongkok.
Harga domestik batubara kokas, bahan baku penting untuk sektor baja, akan terus meningkat karena kekurangan pasokan, demikian ahli mengatakan seperti yang dilansir Global Times, Senin (24/10).
Tambang batu bara dalam negeri, kecuali mereka yang memiliki persyaratan keselamatan yang spesifik, hanya bisa menghasilkan paling 276 hari setahun, batas yang bertujuan untuk memangkas produksi batubara dan memelihara perkembangan industri batubara, menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs the National Development and Reform Commission pada bulan Maret. Sebelumnya, tambang batu bara bisa menghasilkan 330 hari per tahun.
Dalam sembilan bulan pertama tahun 2016, produksi sektor batubara kokas Tiongkok turun 1,6 persen pada 331.740.000 ton, menurut data yang dirilis oleh NBS pada tanggal 19 Oktober.
Lihat : Pasokan Batubara Tiongkok Menurun, Tingkatkan Harga 5 Persen
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak November 2016 berada di posisi 83,55 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 1,55 dollar atau setara dengan 1,89 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan turunnya pasokan batubara. Namun perlu dicermati aksi profit taking memanfaatkan lonjakan harga batubara.
Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 84,00 dollar dan Resistance kedua di level 84,50 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 83,00 dollar dan 82,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang