Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (26/10) ditutup naik. Penguatan harga kakao terdorong aksi bargain hunting setelah harga kakao melemah kemarin dan juga kekuatiran gangguan produksi tanaman kakao.
Hujan bercampur dengan matahari di sebagian besar wilayah tumbuh utama kakao di Pantai Gading akan membantu menghasilkan lebih besar tanaman pada Oktober-Maret. Namun kekuatiran muncul jika berlama-lama kondisi tersebut dapat membuat kerusakan akibat penyakit.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 30 dollar atau 1,11 persen pada posisi 2.735 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data New Home Sales September yang diindikasikan menurun. Jika terealisir dapat melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi pelemahan dollar AS dan pengetatan pasokan. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi akan menembus level Resistance pada posisi 2.785 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.835 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi pelemahan ada pada 2.685 dollar dan 2.635 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang