Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Selasa siang (01/11) bergerak datar, naik tipis 4,87 poin atau 0,09 persen pada 5427,41. Penguatan IHSG terbantu penguatan Rupiah.
Terpantau siang ini mata uang Rupiah menguat. Pasangan kurs USDIDR melemah 0,07 persen pada 13,039.
Kenaikan rupiah terpicu meningkatnyan inflasi tahunan bulan Oktober ini.
Tingkat inflasi tahunan Indonesia pada bulan Oktober naik lebih dari yang diperkirakan untuk tercepat dalam empat bulan, demikian rilis Badan Pusat Statistik hari Selasa (01/11).
Tingkat inflasi Indonesia bulan Oktober secara tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 3,31 persen. Hasil ini meningkat dibandingkan bulan lalu yang membukukan hasil 3,07 persen. Sebuah jajak pendapat Reuters telah memperkirakan tingkat 3,29 persen.
Lihat : Tingkat Inflasi Oktober Indonesia Naik Tertinggi 4 Bulan
Terpantau siang ini 138 saham menguat, 146 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp2,81 triliun dari 5,54 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 168.324 kali.
IHSG siang ini terdukung oleh 6 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Pertambangan yang naik 0,89 persen.
Siang ini aksi bargain hunting investor asing berlangsung, dimana dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp 36,45 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas dibantu penguatan Rupiah dan lanjutan aksi beli saham asing. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5407-5385, dan kisaran Resistance 5449-5469.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang