Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Kamis siang (03/11) bergerak turun 20,77 poin atau 0,38 persen pada 5384,68. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor asing.
Aksi profit taking terpicu pelemahan bursa saham AS dan Eropa semalam.
Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis dinihari (03/11) setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah, sementara kekhawatiran seputar pemilihan presiden AS masih membebani sentimen investor. Anjloknya harga minyak mentah juga semakin menekan bursa Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 77,46 poin, atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 17,959.64. Indeks S & P 500 turun 13,78 poin, atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 2,097.94. Indeks Nasdaq tergelincir 48,01 poin, atau 0,93 persen, menjadi berakhir pada 5,105.57.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Setelah The Fed AS Pertahankan Suku Bunga; S&P Turun 7 Hari Berturut
Bursa Saham Eropa berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu malam (02/11), terpicu ketatnya persaingan pemilihan Presiden AS dan investor bereaksi terhadap penurunan harga minyak.
Lihat : Bursa Eropa Merosot Dengan Ketidakpastian Pemilihan Presiden AS dan Pelemahan Minyak
Terpantau siang ini 128 saham menguat, 155 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp3,14 triliun dari 4,71 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 157.874 kali.
IHSG siang ini tertekan oleh 9 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Konsumer yang turun 0,75 persen.
Siang ini aksi profit taking investor asing berlangsung, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 254,92 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah terbatas tertekan pelemahan bursa AS dan Eropa. Namun diharapkan optimisme ekonomi dan penguatan Rupiah mengangkat bursa. Secata teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5364-5344, dan kisaran Resistance 5407-5428.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang