Selama dua hari perdagangan saham yaitu pada hari Jumat pekan lalu (11/11) dan hari senin (14/11) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok parah dengan pergerakan di teritori negatif yang sangat panjang. IHSG Senin ditutup melemah 2,2% ke posisi 5116,74 sedangkan pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup anjlok 4,01% ke 5231,97.
Turunnya IHSG berturut-turut disebabkan karena adanya ketidakpastian pasar pasca kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar banyak yang berspekulasi akan kebijakan ekonomi yang akan diterapkan presiden terpilih AS ke-45 tersebut, seperti menaikkan inflasi, suku bunga serta menolak perjanjian perdagangan Amerika-Asia Pasifik (TPP).
Karenanya Bursa Saham Indonesia (BEI) segera mengambil langkah untuk menenangkan pelaku pasar dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan malam ini. Sebagai langkah awal, bursa nyatakan pelaku pasar jangan panik karena kondisi fundamental saham-saham Indonesia masih aman.
Pelemahan IHSG tersebut banyak terpukul oleh aksi jual yang dilakukan investor asing terhadap saham-saham besar, dan terdapat saham-saham yang menjadi korban paling besar seperti saham-saham perbankan LQ45. Berikut profil saham-saham yang terpukul cukup kuat oleh aksi jual asing tersebut;
1. PT Telkom Tbk (TLKM)
Penurunan Harga -5,8%
YTD 2016 growth +27,5%
Fundamental Q3: ROE 18,5%, NPM 17%
Operating Profit +30,27 T
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Penurunan Harga -5,8%
YTD 2016 growth +5%
Fundamental Q3: ROE 17,34%, NPM 26,85%
Operating Profit +18,95T
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Penurunan Harga -5%
YTD 2016 growth +17,3%
Fundamental Q3: ROE 10,28%, NPM 21,12%
Operating Profit +12 T
4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Penurunan Harga -4,2%
YTD 2016 growth +48,3%
Fundamental Q3: ROE 9,45%, NPM 6,5%
Operating Profit +5,9 T, Net Profit +3,2 T
5. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Penurunan Harga -3,9%
YTD 2016 growth +16,64%
Fundamental Q3: ROE 15,8%, NPM 8,19%
Operating Profit +7 T, Net Profit +4,6 T
6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Penurunan Harga -3,9%
YTD 2016 growth +30,2%
Fundamental Q3: ROE 20,38%, NPM 10,7%
Operating Profit +4 T, Net Profit +2,8 T
7. PT Astra International Tbk (ASII)
Penurunan Harga -3,5%
PTD 2016 growth +28,3%
Fundamental Q3: ROE 11,17%, NPM 8,52%
Operating Profit +11,7 T
8. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Penurunan Harga -3,4%
YTD 2016 growth +10,3%
Fundamental Q3: ROE 17,8%, NPM 40,28%
Operating Profit +15,1 T
9. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Penurunan Harga -1,95%
YTD 2016 growth +10,8%
Fundamental Q3: ROE 84,11%, NPM 15,78%
Operating Profit +6,47 T, Net Profit +4,7 T
10. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Penurunan Harga -1%
YTD 2016 growth +1%
Fundamental Q3 : ROE 36,71%, NPM 12,92%
Operating Profit +11,4 T, Net Profit +9 T
Herwantoro/VMN/VBN/Journalyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens



