Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (16/11) berakhir merosot tertekan penguatan dollar AS.
Dolar AS semakin kuat dan naik ke tertinggi 11-bulan terhadap beberapa rival utamanya. Indeks Dollar AS naik 0,12 persen pada 100.23.
Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,48 sen atau setara dengan -2,22 persen pada posisi 21,15 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data Produksi Industri Oktober yang diindikasikan naik. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 20,65 sen dan 20,15 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 21,65 sen dan 22,15 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang